Wednesday 3 August 2011

Janji Bertemu di SYURGA...


Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i, ia berkata, “Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Kerana sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengkhabarkan bahawa puterinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar.



Si wanita  akhirnya  mengirim pesan melalui seseorang untuk si pemuda, bunyinya, ‘Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku’.

Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, ‘Aku tidak setuju dengan dua jalanf itu, ”Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabb-ku akan azab yang akan menimpaku pada hari yang besar.” (Yunus: 15). Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.’
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, “Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.” 


Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia kerananya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburannya, dia menangis dan mendoakannya.
Suatu waktu dia tertidur di atas kuburnya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?”
Dia menjawab, “Sebaik baik cinta wahai orang yang bertanya  adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju kebaikan”.
Pemuda itu bertanya, “Jika demikian, kemanakah kau menuju?”
Dia jawab, “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Syurga kekekalan yang dapat ku miliki dan tidak akan pernah rosak.”
Pemuda itu berkata, “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak 
melupakanmu."


Dia jawab, “Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Ta`ala) agar kita nanti akan dipertemukan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”



P/S : cintailah sesama makhluk ditas terbitnya cinta dan takut kepada PENCIPTA segala mahkluk,semoga JODOH didunia menjadi penyambung kehidupan di AKHIRAT..insyaallah..;-)

1 comment: